Benarkah Gigitan Kucing Lebih Ganas Ketimbang Anjing?

Judul di atas terkesan lebay dan dibuat-buat. Tetapi, jika dicermati judul tersebut menggelitik nalar kita untuk mengkajinya lebih dalam. Ya, mungkin ini hanya subyektivitas penulis atau memang Anda juga sependapat mengenai hal ini. Tentunya, Anda memiliki sudut pandang masing-masing. Namun, terlepas dari hal di atas, beberapapertanyaan  mengenai bahaya mana antara gigitan kucing dengan anjing? Kalau sepintas dibenak penulis, tentu lebih berbahaya gigitan anjing. Secara, gigitan anjing bisa menyebabkan penyakit rabies. Nah, untuk itu tidak ada salahnya Anda menyimak ulasan ini, karena ternyata gigitan anjing dan kucing memang sama-sama berbahaya.
Gigitan Kucing
Benarkah Gigitan Kucing Lebih Ganas Ketimbang Anjing? 

Namun, jika hal itu ditanyakan kepada mereka pemelihara kucing maupun anjing, jawabannya tentu hal itu wajar. Setiap memelihara hewan digigit adalah hal biasa. Sekali dua kali tentu sudah pernah. Misalnya, Anda memelihara ular. Digigit oleh peliharaan bukan hal aneh. Begitu juga, Anda yang memelihara kucing. Kucing juga bisa menggigit pemiliknya. Gigitan kucing bagi sebagian orang adalah hal lucu. Apalagi kalau ada bekas gigitannya. Sangat berbeda jika digigit anjing, orang tentu lebih was-was dan takut terjadi sesuatu hal. Padahal, sebuah penelitian menunjukkan bahwa gigitan kucing dapat membahayakan orang yang terkena gigitan. Tak disangka juga, bahayanya melebihi gigitan anjing.
Dari hasil penelitian tersebut mengatakan, seekor kucing bisa menyalurkan bakteri hingga ke bagian sendi terdalam maupun jaringan tubuh. Yang mana tempat tersebut menjadi area strategis bagi kemungkinan tumbuh kembangnya suatu infeksi. Untuk itu, orang yang terkena gigitan kucing harus segera memperoleh tindakan medis agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil penelitian yang sama pula, terungkap bahwa perempuan usia paruh baya dianjurkan untuk tidak dekat-dekat dengan kucing. Apalagi sampai membelainya. Sebab, orang-orang seperti itu berpotensi besar untuk digigit kucing. Berdasarkan hasil survei, orang lebih cenderung menganggap remeh gigitan kucing. Ya, karena cuma bentuknya kecil dan tidak terlihat dan hanya seperti tertusuk jarum.
Padahal, berdasarkan pengamatan oleh ilmuwan, hal itu justru berbahaya bagi kesehatan. Hasil penelitian menyebutkan dari tiga orang yang terkena gigitan kucing, santun di antaranya harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Sedang dua di antaranya membutuhkan operasi saat pengobatannya.  Berdasarkan hasil penelitian juga, dalam kurun waktu tiga tahun, dari 193 pasien yang mengalami gigitan kucing, 57 orang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Rata-rata dirawat selama kurang lebih tiga hari. Kemudian, 38 sisanya harus melalui pembedahan untuk menghilangkan jaringan yang terkena infeksi. Lalu, 8 orang lainnya harus dioperasi lebih dari satu kali. Bahkan, ada yang harus membutuhkan bedah rekonstruksi.
Bahkan, penelitian tersebut juga menganalisa perkiraan kurun waktu antara gigitan kucing dengan perawatan medis. Sebab hal itu kadang diremehkan. Biasanya, gejala adanya gangguan mulai terlihat 27 jam dari waktu tergigitnya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa gigitan kucing terbilang lebih bahaya ketimbang digigit anjing. Hal itu tidak lain karena taring kucing yang tajam sehingga bisa menembus jauh lebih dalam ketimbang gigitan anjing. Di samping itu, gigitan kucing membawa penularan bakteri yang bersifat “ngeyel” serta susah ditumpas dengan antibiotik. Seorang dokter asal Amerika Serikat, Dr. Brian Carlsen yang bekerja di Mayo Clinic menjelaskan bahwa anjing mempunyai karakter atau sifat gigi yang agak tumpul jika dibanding gigi kucing. Makanya, gigitan kucing lebih berbahaya ketimbang anjing.

Hal itulah yang membuat kucing sering disebut macan mini. Sebab, gigitan kucing hampir mirip dengan harimau. Memang. Secara struktur fisiknya nyaris menyerupai harimau. Menurut dr. Brian Carlsen, gigitan anjing tidak sampai menembus ke dalam organ tubuh serta cenderung hanya menyisakan bekas luka yang besar sesaat sesudah digigit. Lain halnya dengan kucing. Hewan mirip harimau ini memiliki gigi yang tajam, sehingga mampu menembus bagian organ lebih dalam. Efek yang ditimbulkannya pun cenderung berbeda dan membahayakan kesehatan. Di ungkapkan lebih jauh oleh dokter Drian, dokter dan korban akibat serangan gigitan kucing harus segera memperoleh tindakan preventif, serta pengobatan yang serius oleh dokter. 

Tinggalkan Komentar: